Tensimeter Adalah: Pengertian, Sejarah, Dan Jenis-Jenis Tensimeter

Kamu mungkin sudah mengetahui bahwa tensimeter adalah alat yang sering digunakan oleh para dokter dan tenaga medis untuk memeriksa kondisi dari pasiennya. Namun, mungkin sebagian dari kamu masih belum mengetahui apa itu tensimeter. Nah oleh sebab itulah, pada kesempatan ini kami akan memberikan kamu informasi mengenai pengertian, sejarah, serta jenis-jenis dari tensimeter.

Tensimeter Adalah

Tensimeter merupakan suatu alat kesehatan yang dipakai untuk mengukur tekanan darah. Alat ini bisa membantu mengetahui tekanan darah seseorang. Sehingga dengan alat ini kamu dapat menilai mengenai normal ataupun tidaknya tekanan darah dari seseorang. Umumnya tekanan darah manusia normal adalah di antara 100 sampai 130mmHg pada tekanan sistolik, dan untuk tekanan diastolik yang normal adalah 60 sampai 90mmHg. Sistolik merupakan sebuah tekanan tertinggi yang dicapai ketika otot jantung sedang berkontraksi. Kebalikannya, diastolik merupakan tekanan darah arteri yang terendah dalam periode siklus denyut jantung.

Sejarah Dari Tensimeter

Sejarah Dari Tensimeter

Pada awalnya tensimeter ditemukan Samuel Siegfried Karl Rotter von Basch sekitar tahun 1881 silam. Alat ini diberi nama sphygmomanometer yang merupakan cikal bakal dari tensimeter modern alias tensimeter digital. Bentuk alat ini begitu sederhana dan cukup mudah untuk dibuat. Sebab, alat ini hanya terbuat dari bola karet yang di dalamnya diisi oleh air, yang tujuannya adalah untuk membatasi aliran darah pada arteri. Kemudian, bola karet tersebut dihubungkan pada kolom yang telah terisi air raksa. Fungsi dari hal tersebut adalah sebagai satuan pengukuran yang seringkali disebut mmHg alias milimeter air raksa.

Selanjutnya penemuan tersebut disempurnakan lagi oleh Scipione Riva-Rocci, yang merupakan seorang dokter anak serta ahli penyakit dalam dari negara Italia, saat tahun 1896 silam. Rocci memberikan tambahan sebuah komponen cuff atau manset yang ditempatkan di lingkar lengan serta terhubung pada alat pemompa udara. Cuff kemudian akan terisi udara perlahan-lahan, serta menekan aliran dari darah pada lengan, hingga akhirnya denyut nadi tidak bisa terdeteksi. Sehingga bisa dikatakan, berkat adanya penambahan cuff pada alat ini, mampu memberikan hasil yang jauh lebih akurat lagi.

Kemudian dengan seiring meningkatnya kesadaran banyak orang mengenai bahaya dari air raksa, perlahan-lahan penggunaan dari alat tersebut kemudian mulai ditinggalkan. Sebagai informasi tambahan, Uni Eropa sendiri secara resmi telah melarang peredaran dan penjualan alat kesehatan yang memiliki kandungan merkuri pada 3 April 2009. Karena itulah kemudian muncul sebuah alat yang diberi nama aneroid sphygmomanometer. Aneroid Sphygmomanometer memakai jarum untuk menunjukkan status tekanan darah. Tetapi, untuk satuan pengukurannya masih tetap berpedoman pada satuan mmHg atau milimeter air raksa. Aneroid tidak memakai cairan untuk menggunakannya. Hal ini berarti alat tersebut tidak menggunakan air raksa.

Semakin berkembangnya zaman, kemudian lahirlah tensimeter digital yang tidak hanya bisa dipakai oleh para tenaga medis saja, namun orang awam juga bisa untuk menggunakannya secara mandiri. Sebab cara untuk menggunakan tensimeter digital sangatlah mudah dan tidak membutuhkan keterampilan khusus untuk bisa mengoperasikannya. Nah untuk tensimeter digital sendiri ada dua jenisnya, yaitu tensimeter digital yang penggunaannya dipasang pada lengan, serta tensimeter digital yang dipakaikan pada pergelangan tangan. Bentuk dari tensimeter digital sangat praktis sehingga tidak memakan tempat.

Macam-macam Jenis Tensimeter

Macam-macam Jenis Tensimeter

Setelah mengetahui pengertian dan juga sejarah dari tensimeter, tidak ada salahnya jika kamu juga mengetahui jenis-jenis dari tensi meter. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tensimeter memiliki beberapa jenis. Setiapnya jenisnya tersebut mempunyai bentuk serta cara kerja yang berbeda-beda. Nah adapun jenis-jenis dari tensimeter ialah sebagai berikut:

1. Tensimeter Raksa

Tensimeter raksa adalah jenis alat untuk mengukur tekanan darah secara manual yang menggunakan air raksa sebagai parameter dari pengukurannya. Untuk jenis tensimeter raksa umumnya dipakai oleh para profesional medis sebab tingkat akurasinya yang cukup tinggi dan untuk teknis dari penggunaannya juga memerlukan sebuah ketrampilan khusus. Namun sekarang ini, tensimeter jenis ini sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan sebab dalam prosesnya menggunakan air raksa yang sangat berisiko jika sampai terkena kulit ketika alat tersebut pecah. Selain itu tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop agar supaya dapat mendengarkan bunyi dari tekanan diastolik serta sistolik dari jantung.

2. Tensimeter Aneroid

Hampir sama dengan jenis tensimeter raksa, tensimeter ini juga memerlukan stetoskop. Tetapi bedanya adalah pada jenis ini tidak memakai air raksa, tetapi memakai putaran berangka yang memiliki jarum penunjuk. Tensimeter aneroid umumnya terdiri dari meteran pengukur tekanan, bola pompa, serta sebuah selang yang terhubung pada manset. Untuk hasil dari proses pengukur dapat diketahui dari jarum penunjuk yang terdapat pada meteran dengan bentuk bulat. Tensimeter aneroid juga mempunyai akurasi hasil pengukuran yang cukup tinggi serta bentuknya jauh lebih ringkas daripada jenis tensimeter raksa, sehingga membuatnya mudah untuk dibawa.

3. Tensimeter Digital

Tensimeter jenis ini menampilkan hasil pengukuran secara digital. Jika dibandingkan tensimeter lainnya, jenis tensimeter digital lebih mudah dioperasikan bahkan untuk orang awam sekalipun. Cara menggunakannya sangat sederhana, sebab pengguna hanya harus menekan tombol mulai dan berhenti. Alat ini bekerja otomatis untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang langsung ditampilkan pada layar. Kelebihan lainnya tensimeter digital ialah tensimeter ini dengan fitur tambahan untuk  menyimpan hasil pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya.

Jadi begitulah informasi singkat mengenai tensimeter adalah: pengertian, sejarah, dan jenis-Jenis tensimeter. Semoga informasi singkat tersebut dapat berguna serta dapat menambah wawasan kamu mengenai tensimeter.