Ketahui Besaran Yang Diukur Tensimeter
Meskipun banyak orang yang sudah mengetahui tensimeter, namun banyak di antara mereka yang masih belum mengetahui besaran yang diukur tensimeter. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami akan memberikan informasi mengenai besaran yang bisa diukur oleh tensimeter.
Besaran yang diukur tensimeter
Besaran yang diukur dengan menggunakan tensimeter ialah mmHg. Satuan mmHg merupakan satuan yang dipakai untuk menyatakan sebuah tekanan, dengan memakai milimeter kenaikan air raksa sebagai standar dari pengukurannya. Dalam dunia medis, mmHg seringkali digunakan untuk menyatakan tekanan darah.
Meskipun sekarang ini tensimeter yang menggunakan pengukur dengan air raksa telah sangat jarang digunakan, bahkan sebenarnya sudah secara resmi dilarang penggunaannya di dunia internasional, namun bahkan hingga kini tekanan darah masih tetap dinyatakan dalam satuan mmHg. Walaupun pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan sudah menggunakan tensimeter aneroid atau bahkan sudah menggunakan tensimeter digital, hasil pemeriksaan tersebut tetap saja masih dinyatakan dalam bentuk mmHg.
Pengertian mmHg Atau Milimeter Air Raksa
Milimeter air raksa atau yang lebih sering disebut mmHg, merupakan satuan tekanan manometrik, yang mana sebelumnya telah didefinisikan sebagai sebuah tekanan ekstra yang telah dihasilkan kolom air raksa yang memiliki tinggi satu milimeter, dan sekarang ini telah diartikan sebagai 133,322387415 pascal. Hal ini kemudian dilambangkan menggunakan simbol mmHg dan juga mm Hg. Walaupun satuan ini tidak termasuk kedalam satuan SI, satuan milimeter air raksa hingga sekarang ini masih tetap dipakai dalam dunia kedokteran, penerbangan, meteorologi dan banyak lainnya.
Terutama satuan ini sangat penting bagi dunia kedokteran, sebab satuan inilah yang digunakan untuk menghitung dan menentukan tekanan dari seseorang. Satuan ini telah lama melekat dalam dunia medis semenjak zaman dulu, ketika tensimeter pertama kali ditemukan. Bahkan meskipun air raksa sendiri sudah tidak lagi digunakan, namun tetap saja satuan mmHg masih digunakan hingga sekarang ini.
Satuan mmHg Pada Penentuan Kondisi Tekanan Darah
Seperti yang kamu ketahui, dalam dunia kedokteran satuan mmHg memiliki peranan yang sangat penting. Sebab satuan mmHg adalah satuan yang digunakan untuk menentukan kondisi tekanan darah dari seseorang. Nah berikut adalah kondisi tekanan darah seseorang, berdasarkan satuan mmHg:
1. Kondisi Normal
Jika tekanan darah seseorang kurang dari 120/80 mmHg, maka bisa dikatakan bahwa kondisi tekanan darah dari orang tersebut adalah normal. Sehingga bagi orang yang mempunyai tekanan darah normal, maka harus bisa mempertahankan kondisinya tersebut. Caranya adalah dengan memakan makanan yang bernutrisi serta memiliki gizi seimbang. Selain itu harus rajin berolahraga, agar kondisi tekanan darahnya tetap normal dan lancar.
2. Kondisi Prahipertensi
Pada kondisi ini, tekanan darah dari seseorang berada di antara 120–129 mmHg sistolik, serta diastolik orang tersebut kurang dari 80 mmHg. Jika seseorang mengalami kondisi tersebut ada baiknya segera diatasi. Sebab, prahipertensi jika tidak segera diatasi bisa berubah menjadi hipertensi. Maka dari itu, gaya hidup yang sehat harus dilakukan oleh orang dengan kondisi ini. Selain itu orang dengan kondisi ini juga harus mampu mengelola diri dari stres agar kondisinya tidak semakin parah.
3. Kondisi Hipertensi Derajat 1
Orang yang memiliki kondisi hipertensi derajat 1 mempunyai tekanan darah pada 130–139 mmHg sistolik serta 80-89 mmHg diastolik. Tetapi kamu harus tenang terlebih dahulu jika baru sekali di diagnosa kondisi ini. Karena belum tentu kamu memang mengalami kondisi ini. Bisa saja hal ini terjadi karena kamu gugup saat menjalani pemeriksaan sehingga tekanan darahmu menjadi tidak stabil. Maka dari itu umumnya dokter akan melakukan pengecekan ulang untuk memastikan apakah kamu benar-benar mengidap kondisi ini.
4. Kondisi Hipertensi derajat 2
Kamu bisa dikatakan mengalami kondisi hipertensi derajat 2 jika tekanan darahmu secara konsisten berada di 140/90 mmHg. Apabila kamu di diagnosa kondisi ini, dokter biasanya akan menyarankan kamu untuk menjalankan pola hidup sehat serta memberikan kamu resep obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah milikmu, yang harus kamu konsumsi secara rutin. Sebab kondisi ini harus segara ditangani sebelum kondisi ini berubah menjadi lebih buruk lagi.
5. Kondisi Krisis Hipertensi
Biasanya saat hasil pemeriksaan darahmu mencapai 180/120 mmHg, kamu akan diminta untuk mengulangi lagi pemeriksaan tersebut setelah 5 menit dari pemeriksaan pertama. Ketika telah diulang tekanan namun hasilnya tetap sama, maka kamu membutuhkan bantuan dari Dokter. Sebab kondisi ini sudah mencapai level kritis yang berpotensi untuk membahayakan jiwa kamu. Terlebih jika terdapat kondisi lain yang menyertai misalnya nyeri dada, rasa lemas, mati rasa, sesak napas, nyeri punggung, kesulitan berbicara, dan gangguan mata. Maka sesegera mungkin kamu harus ke dokter.
6. Kondisi Hipotensi
Kondisi terakhir ini kebalikan dari kondisi sebelumnya. Karena jika tekanan darahmu sering kali kurang dari 90/60 mmHg, maka kamu mengalami hipotensi alias tekanan darah rendah. Kondisi ini seringkali disertai oleh rasa pusing yang luar biasa, sebab kamu kekurangan pasokan oksigen pada darahmu. Orang yang mengalami hipotensi biasanya juga akan mengalami dehidrasi. Meskipun secara umum kondisi hipotensi tidak terlalu membahayakan, tapi pada saat tertentu kondisi ini juga bisa mengancam nyawa karena kondisi ini bisa menyebabkan organ dalam mengalami kerusakan sebab sering kali mengalami kekurangan pasokan oksigen.
Itulah tadi informasi singkat mengenai besaran yang diukur tensimeter. Semoga informasi singkat mengenai besaran yang bisa diukur menggunakan tensimeter tersebut dapat bermanfaat bagi kamu, serta bisa menambah wawasan kamu.